Pendahuluan
PENDAHULUAN
BAB
I
ORIENTASI
UMUM
1. Pengertian Ilmu Budaya Dasar dan
Ruang Lingkup Kajian
“Ilmu
Budaya Dasar” adalah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah
kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian-pengertian yang berasal
dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian yang
tergolong dalam Pengetahuan Budaya.
Adapun
tujuannya yaitu :
1. Mengusahakan
kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka dapat
menyesusaikan diri dengan ingkungannya yang baru, terutama untuk kepentingan
mereka.
2. Memberi
kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang masalah
kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan
yang menyangkut kedua hal tersebut.
3. Sebagai
calon pemimpin bangsa dan Negara, serta ahli dalam bidang disiplin
masing-masing dikehendaki agar mereka jangan jatuh kedalam sifat-sifat
kedaerahan dan pengotakan disiplin yang ketat.
Adapun
definisi dari pengetahuan budaya :
Pengetahuan Budaya (the humanities)
adalah pengetahuan yang mencangkup keahlian (disiplin) seni dan filsafat.
Keahlian ini dapat dibagi lagi dalam keahlian-keahlian lain, seperti seni
sastra, seni tari, seni music, seni rupa dan lain-lain.
Dari
definisi diatas dapat dikatakan tujuan dari Ilmu Budaya Dasar itu adalah :
1) Lebih
peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, serta lebih
bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2) Mengusahakan
kepekaan terhadap nilai-nilai untuk lebih mudah menyesuaikan diri
3) Menyadarakan
mahasiswa terhdapa nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati
serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat
4) Mengembangkan
daya kritis terhadap persoalan kemanusian dan daya kebudayaan
5) Memiliki
latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia
6) Menimbulkan
minat untuk mendalaminya
7) Mendukung
dan mengembangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif
8) Tidak
menjerumus kepada sifat kedaerahan dan pengotakan disciple ilmu
9) Menambah
kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam
masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terikat oleh disiplin mereka
10) Mempunyai
persamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusian dan
kebudayaan.
11) Terjalin
interrelasi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih postif dan
komunikatif
12) Menjembatani
para sarjana yang berbeda keahlianya dalam bertugas menghadapi masalah
kemanusiaan dan budaya
13) Memperlancar
pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh berbagai
cendikiawan yang berlatar belakang pendidikan berbeda
14) Agar
mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun
15) Agar
dapat memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya darma
pendidikan
2. Ilmu Alamiah Dasar (IAD) , Ilmu
Sosial Dasar (ISD) , Ilmu Budaya Dasar
Yang
tergolong Ilmu Alamiah Dasar adalah fisika, kimia, astronomi, geologi,
meteorlogi, serta biologi. Adapun ISD meliputi dua kelompok utamanya: studi
manusia dan masyarakat dan studi lembaga-lembaga sosial. Yang terdahulu terdiri
atas psikologi, sosiologi, dan antropologi, sedang yang kemudian terdiri atas
ekonomi dan politik.
Dan
yang terakhir IBD biasanya dibagi atas 3 kelompok : pertama seni: sastra, music
seni rupa, seni tari dan berpidato), sejarah, agama dan filsafat.
3. Ilmu Budaya Dasar sebagai Komponen
Mata Kuliah Dasar Umum
Ilmu
budaya dasar sebagai mata kuliah wajib di Perguruan tinggi adalah terjemahan
dari istilah Basic Humanities atau pendidikan humaniora. Humaniora dalam bahasa
latin berarti manusiawi. Humaniora ini menyajikan bahan pendidikan yang
mencerminkan keutuhan manusia dan membantu agar manusia menjadi lebih
manusiawi.
4. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
Menurut M. Habib Mustopo, tujuan IBD
adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan
pikirannya, baik yang menyangkut diri sendiri maupun yang menyangkut orang lain
an alam sekitarnya.
Dapat dirinci tujuan Ilmu Budaya Dasar
yaitu :
1) Agar
mahasiswa lebih peka dan terbuka terhadapat masalah kemanusiaan dan budaya,
serta leih bertanggung jawab terhadapat masalah-masalah tersebut.
2) Menyadarkan
mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati
serta simpati pada nilai-nilai lain yang hidup dalam masyarakat.
3) Mengembangkan
daya kritis terhadap persoalan kemanusiaan dan keudayaan.
4) Menambah
kemampuan mahasiswa untuk menanggapi masalah nilai- nilai budaya dalam
masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.
5) Agar
mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun
6) Agar
dapat memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pendidikan
dharma pendidikan.
5. Hubungan IBD dengan Ilmu-ilmu Eksak
A. Hubungan
IBD dengan Ilmu Teknik
Sesuai dengan pengertian dan sasaran
ilmu budaya, maka tidak menherankan jika pengetahuan budaya dasar itu berkaitan
sekali dengan ilmu-ilmu teknik, justru teknologi itu adalah hasil dari budaya
manusia. Karena itu tidak mengherankan, jika karya budaya itu menurut kekuatan,
keindahan, kepraktisan dan sebagainya. Hal itu dapat kita perhatikan pada hasil
yang berbentuk bangunan bangunan, seperti bangunan rumah, bangunan jembatan,
motor, robot dan sebagainnya.
1) Hubungan
manusia dengan bangunan rumah
2) Hubungan manusia dengan bangunan jembatan
3) Hubungan
manusia dengan alat-alat elektronik
B. Hubungan
IBD dengan Ilmu Pertanian
Sesuai dengan pendapat dalam uraian di
atas, yaitu hubungan IBD dengan ilmu-ilmu teknolog, maka hubungan IBD dengan
ilmu-ilmu pertanian sama juga.
Hasil kesadaran budi manusia berkaitan
erat dengan ilmu-ilmu pertanian sama juga.
Sekarang, dalam masa modern ini hasil
budi kita juga mengacu arah kemajuan. Karena itulah, maka IBD berusaha
mengikuti perkembangan dan mengaitkan dengan ilmu-ilmu pertanian modern, anatar
lain : berperhatian pada tanah sebagai fokusnya, pada tanam-tanamannya, pada
ham, dan penyakitnya dan berperhatian kepada perekonomiannya dan seterusnya.
1) Hubungan
IBD dengan tanah sebagai fokusnya
2) Hubungan
IBD dengan tanam-tanaman sebagai fokusnya
3) Hubungan
IBD dengan ilmu kedokteran
6. Konsep Ilmu Dasar dan Filsafat
Pengertian
filsafat
Jika dilihat dari hal kata, filsafat
( bahasa Indonesia )dari kata philoo (yunani), dan Sophia. Philoo berarti
mencintai dan Sophia berarti kebijaksanaan. Pengertian suka/cinta kebijaksanaan
dapat dianggap suatu sikap jiwa sehingga melahirkan tindakan-tindakan baik
lisan maupun perbuatan cenderung merupakan pengertian nama sedangkan arti riil
filsafat itu adalah pengetahuan dari segala sesuatu, tentang sebab-sebab yang
sedalam-dalamnya, tercapainya dengan budi.
Pembagian
filsafat :
Filsafat
teoritis (spekulatif) yang terdiri dari :
a. Metafisika
Umum = Ontologi
b. Metafisika
khusus :
1) Kosmologi
(ilmu kejadian alam)
2) Psikologi
3) Teodice
(theology)
Filsafat
praktis (buat pegangan kerja)
1) Logika
(tentang pikiran)
2) Moral
(tentang kesusilaan)
Filsafat teoritis
(spekulatif) dan praktis kedua-duanya mencari kebenaran.
Filsafat teoritis terus
menambah pengetahuan yang mengutamakan teroritis namun dapat dilanjutkan dengan
praktek, sedang kan filosofi praktek itu mengutamakan prakteknya seperti
bagaimana kita menggunakan pikiran dan kehendak dengan benar. Maka dari itu
filosofi teoritis digunakan sebagai bahan pengetahuan praktek hidup. Filosofi
teoritis yang berguna bagi hidup praktis.
Sedangkan pembagian
dalam filsafat ditinjau dari system tertentu (sistematik) :
1.
Tinjauan yang mementingkan hakikat,
obyeknya segala sesuatu, dan jenis ini dikenal sebagai Metafisika.
2.
Filsafat Logika yaitu dalam meninjau
segala sesuatu mendasarkan akal.
3.
Filsafata mengenal yaitu dalam meninjau
segala sesuatu itu dari prosenya, kita menyadari barang sesuatu itu dipikirkan
dan direnungkan.
4.
Filsafat Ilmu Pengetahuan yaitu dalam
menghadapi segala sesuatu dicari sebab-sebanya, menguasai hukum-hukumnya,
kebiasaanya, pedomannya.
5.
Filsafat alam kodrat.
6.
Filsafat kebudayaan yaitu merenungkan
dan mengkaji kebudayaan hasil pengolahan manusia.
7.
Filsafat sejarah (kebudayaan)
8.
Aestetika (estetika) yaitu mengenai
baik-buruk, melalui rasa, rasa-rasa keindahan, harmoni manusia dengan
sekitarnya.
9.
Filsafat Antropolgi yaitu meninjau
tentang manusia itu apa, hakikatnya bagaimana, apa sebab manusia dapat menampak
: bahagia atau tidak dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Abu
hanifah, Dr.,Rintisan FIlsafah, Balai
Pustaka, Jakarta 1947
2. Budi
DAramo, Topik-topik kuliah Ilmu Budaya Dasar, Penataran Pengaja Ilmu Budaya
Dasar Wilayah Barat, Bukit Tinggi, 13 April 1981.
3. Pedoman
perkuliahan Ilmu Budaya Dasar,dikutip
dari :
Buku Ilmu Budaya Dasar : Kosorsium Antar
Bidang Departemen pendidikan dan kebudayaan, 1982, hal. 22 – 41
4. Jujun
S. Suria Sumantri, Ilmu dalam perspektif,
Yayasan Obor Indonesia dan LEKNAS –LIPI, PT. Gramedia, Jakarta, 1981.
5. Selo
Soermadjan, Soelaeman Soemandi, Setangakai Bungan Sosiologi, Lembaga Penerbit
Fak. Ekomonomi Univ. Indonesia, Jakarta, 1974.
6. Habib
Mustopo M.(dkk). Ilmu Budaya Dasar,
Usaha Nasional, Surabaya, 1983.
Komentar
Posting Komentar