Manusia dan Cinta Kasih
MANUSIA
DAN CINTA KASIH
BAB 1V
v Makna
Kasih Sayang
Dalam kamus besar
bahasa Indonesia karangan Purwodarminto, kasih saying dapat diartikan dengan
persaan saying, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kehidupan berumah
tangga kasih saying merupakan kunci kebahagiaan. Kasih saying ini merupakan
pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bisa diakhiri dengan
perkawinan, maka didalam berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi
bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan
kasih sayang.
Dalam kasih saying ini
sadar atau tidak dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan,
kejujuran, saling percaya dan saling pengertian sehingga keduanya merupakan
kesatuan yang utuh. Bila salah tau unsur kasih saying hilang, misalnya unsur
tanggung jawab maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih saying yang tidak
disertai kejujuran akan terancamlah kebahagian rumah tangga itu. Yang dapat
merasakan kasih saying bukan hanya suami-istri atau anak-anaknya yang telah
dewasa, melainkan bayi yang masih merah pun telah merasakan kasih sayang dari
ayah dan ibunya yang dapat mengenal suara lembut ayah dan ibunya.
v Kasih
sayang dalam keluarga
Dalam percintaan
pria-wanita dikhiri dengan perkawinan maka didalam kehidupan rumah tangga,
keluarga ini akan menemukan kebahagiaan mereka. Cinta yang semula hanya
terbatas
v Makna
kemesraan
Kemesraan pada dasarnya
merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Filsuf Rusia, Salovjev dalam
bukunya “Makna kasih” menyatakan bahwa jika seorang pemuda jatuh cinta pada
seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, ia mulai
hidup untuk orang lain. Pernyataan ini dijabarkan secara indah oleh William
Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”. Bila diindonesia kisah Rara Mendut
Pranacitra.
v Makna
Pemujaan
Pemujaan adalah
perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusai kepada Tuhan tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada
Tuhan adalah inti, nilai dan kehidupan yang sebenarnya. Tuhan adalah Pencipta,
tetapi Tuhan juga penghancurnsegalnya bila manusia mengabaikan segala
perintah-Nya
1. Cara
pemujaan
Dalam
kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,
kepercayaan, kondisi, situasi. Sembah yang dirumah, masjid, gereja atau candi
bahkan tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada
Tuhan
2. Tempat
pemujaan
Mesjid,
gereja, candi, pura adalah tempat manusia berkomunikasi dengan Tuhannya. Dan
tempat yang dianggap suci.
3. Berbagai
seni sebagai manifestasi pemujaan
Seperti
dikemukaan didepan cinta menimbulkan daya kreatifitas pencintanya. Dalam seni
pahat banyak kita jumpai arca-arca yang menggambarkan dewa-dewa yang dipuja,
seni taripun ada yang bersifat mengagungkan nama Tuhan seperti Tari Sanghyang
Dedari.
v Makna
Belas Kasihan
Dalam Surat Yohannes dijelaskan ada
3 macam cinta:
Pertama,
Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan yang diterangkan pada kegiatan
belajar. Kedua, Cinta philia ialah cinta kepada ayah ibu (orang tua) dan
saudara. Dan ketiga, cinta eros/amor ialah cinta antara pria dan wanita.
Bedanya cinta eros dan amor ini ialah cinta aros karena kodrati sebagai
laki-laki dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit
dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinafkahi seorang
pemuda yang kerdil.
Disamping
itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesame. Cinta terhadap sesama
merupakan perpaduan antara cinta agepe dan cinta philia. Cinta sesama ini
diberikan istilah “Belas Kasihan” untuk membedakan antara cinta kepada orang
tua, pria, wanita, cinta kepada Tuhan.
Cara-cara
menumpahkan belas kasihan
Dalam
kehidupan banyak sekali yang harus kita kasihi dan banyak cara kita menumpahkan
rasa belah kasihan. Yang perlu kita kasihi antara lain: yatim-piatu,
oraang-orang jompo yang tidak mempuyai ahli waris, pengemis yang benar-benar
tidak mampu bekerja, orang sakit, orang cacat, masyarakat yang hidup menderita.
Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi
dan kondisi.
Belas
kasihan terhadap sesama pada hakikatnya adalah cinta kasih terhadap sesame,
yang berarti melaksanakan ajaran agama. Bahwa kita wajib mencintai sesama
berarti orang itu berbudi. Berbudi perbuatan yang dipuji oleh Allah SWT. (Surat
Al-Qalam:4).
Cara
orang menumpahkan rasa belas kasihan bermacam-macam sesuai dengan siapabyang
dibelaskasihi dan bergantung kepada situasi dan kondisi. Belas kasihan dapat
menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat berbuat, berkarya,
menciptakan, menemukan dan lain-lain. Dalam seni budaya belas kasihan dapat
berupa bermacam-macam bentuk seni : Seni suara, puisi, sastra dan lain-lain.
Dalam
kesimpulannya bahwa: Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar
rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai
itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
Dalam
pengertian perpaduanmisalnya, orang berpakaian harus dipadukan warnanya bagian
atas dengan bagian bawah. Atau disesuaikan dengan kulitnya. Apabila cara
memadukan itu kurang cocok, maka akan merusak pandangan. Sebaliknya, bila
serasi benar akan membuat orang puas karenanya. Atau orang yang berkulit hitam
kurang pantas bila memakai baju warna hijau, karena warna itu justru
menggelapkan kulitnya.
v Cinta
Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan cinta
kasih antar orang yang sama dan sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan
cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah yang tanpa daya. Pada hakikatnya
cinta kasih tersebut bersifat eksklusif , dan juga barangkali merupakan bentuk
cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Cinta
kasih erotis, apabila ia benar-benar cinta kasih. Mempunyai satu pendirian,
yaitu bahwa seseorang sungguh –sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya
yang sedalam-dalamnya, dan menerima pribadi orang lain (wanita maupun pria)
dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya.
Dengan
demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi
individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain
daripada perbuatan kemauan, kedua-duanya benar, atau lebih tepat jika dikatan
bahwa kebenaran itu terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Hoegiono
Drs., Ilmu Budaya Dasar dan PKLH,
IKIP Semarang Press, 1990.
2. Hartono
Drs., dkk., Ilmu Budaya Dasar, untuk
pegangan mahasiswa, CV. Pelangi, Surabaya, 1986.
3. Munandar
Soelaeman M., Ilmu Budaya Dasar Sastra Pengantar, PT. Eresco, Bandung, 1987.
4. Suyadi
M.P., Drs., Ilmu Budaya Dasar, modul
1-3, Unika, Jakarta, 1985.
Komentar
Posting Komentar