Manusia dan kesusastraan
MAKALAH
ILMU BUDAYA DASAR
Dibuat Oleh :
Nama : Aprilia Yunita
Kelas : 1EA26
NPM : 10215921
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
MANAGEMENT S1
UNIVERSITAS
GUNADARMA
Mata Kuliah :
Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Bapak
Eka Rusmanda
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya
bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat , nikmat , dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa
saya penulis panjatkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW beserta
keluarga, dan para sahabatnya. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas Ilmu
Budaya Dasar. Dalam penyusunan makalah ini, banyak sekali masalah yang saya
hadapi, dalam mengerjakan makalah ini saya telah berusaha semaksimal mungkin
untuk memberikan hasil yang baik .
Saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang telah membantudalam
penulisan makalah ini, khususnya kepada Bapak Eka Rusmanda selaku dosen
pembimbing Ilmu Budaya Dasar. Saya menyadari bahwa dalam penulisan dan
pembuatan penulisan ilmiah ini, masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan untuk dapat
menyempurnakannya di masa yang akan datang.
Demikian makalah ini di susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan
referensi bagi penyusunan makalah dengan tema yang senanda di waktu yang akan
datang. Semoga bermanfaat. Amin.
Bekasi, 11
Oktober 2015
Hormat saya
Hormat saya
Aprilia Yunita
NPM : 10215921
BAB
III
Manusia
dan Kesusastraan
Konsepsi Ilmu Budaya
Dasar dalam Kesusastraan
Ilmu
Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang diharapkan mampu
memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan . Suatu karya dapat saja
mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar bukan ilmu
sastra, ilmu filsafat ataupun ilmu tari yang terdapat dalam pengetahuan budaya,
tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat dalam pengetahuan
budaya untuk .
Pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo
humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan
mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
• Pokok-pokok yang
terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan
1. Kebudayaan yang
terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat
dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan
terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan
berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat,
budaya daerah dan
budaya nasional
• Ilmu Budaya Dasar
Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia. Unsur-unsur
kebudayaan
1. Sistem Religi/
Kepercayaan
2. Sistem organisasi
kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian
hidup
6. Peralatan dan
teknologi
Karya
sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga
disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan
lainnya yang digarap oleh filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan …
meliputi: Bahasa,
Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Mengikuti pembagian ilmu pengetahuan seperti
tersebut diatas maka Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar adalah satuan
pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan. Konsep-konsep social
dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan utntuk
mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu pengetahuan sosial,
contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial bertolak .
Tanpa
ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara
literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih
representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat
angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak
heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika.
Kearifan budaya lokal masih kuat.
• Pendekatan Pada
Bidang Kesusastraan
Sastra
berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra
meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti
catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan
sebagainya.
Sastra
dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi
gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya
dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya
melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
Ilmu
budaya dasar yang nama sebenarnya adalah Basic Humanities, yaitu berasal dari
bahasa Inggris yakni the humanities. Istilah ini berasal pula dari bahasa latin
Humanus yang artinya manusiawi, berbudaya dan halus.
Seni
sangat berkaitan erat dengan masalah kemanusiaan. Karena seni adalah ekspresi
yang bersifat tidak normatif, menjadikan seni lebih mudah berkomunikasi. Oleh
sebab itu nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun
cara penyampaiannya. Sebab masalah kemanusiaan merupakan masalah yang sangat
penting, yang perlu diperhatikan pula oleh mahasiswa.
Tujuan utama mata
kuliah ini adalah supaya mahasiswa diharapkan dapat menjadi homo humanus yang
lebih baik.
• Nilai-nilai
Kemanusiaan Dalam Prosa Fiksi
Sebagai
bagian dari seni, yang lebih menekankan pada cerita. Mau tidak mau karya sastra
ini langsung atau tidak langsung membawa moral, pesan atau cerita. Dengan kata
lain dalam Prosa Fiksi mengandungg beberapa nilai yakni
1. Memberikan kesenangan
2. Memberikan informasi
3. Memberikan warisan
cultural
4. Memberikan
keseimbangan wawasan
• Ilmu Budaya Dasar
Yang Berhubungan dengan Puisi
Seperti
yang sudah kita ketahui bahwa puisi merupakan bagian dari seni sastra,
sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsure
dari kebudayaan. Sehingga Puisi dapat diartikan ekspresi pengalaman jiwa
penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang
artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikaan bahsa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan
1. Figura bahasa
2. Kata-kata yang
ambiguitas
3. Kata-kata yang
berjiwa
4. Kata-kata yang
konotatif
5. Pengulangan
Adapun tujuan penyajian
puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1. Makna hubungan puisi
dengan pengalaman hidup
Penyampaian
pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Yang artinya
manusia senantiasa ingin selalu memiliki salah ssatu kebutuhan dasarnya untuk
lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpalan pengalaman
langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu puisi dapat memberikan
kepada para mahasiswa memiliki kesadaran yang penting untuk dapat melihat dan
mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
2. Puisi dengan
kesadaran individual
Dengan membaca puisi
mahasiswa dapat diajak untuk berfikir menurut hati nurani, baik untuk orang
lain maupun diri sendiri.
3. Puisi dengan
keinsafan social
Dalam puisi syarat
dengan masalah sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Yaitu bisa
berupa :
– Penderitaan
– Perjuangan
– Konflik
– Pemberontakan
terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi
umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu
nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.
Contohnya
dalam puisi Rendra dengan judul “Episode” misalnya, melukiskan betapa kemesraan
cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi yang menjalin ikatan
cinta. Ataupun contoh lainnya Puisi Amir Hamzah denga judul “Padamu Jua” yang
isinya merupakan ratapan hati yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah
begitu mesra dengan sorang gadis jawa direnggut dan diputuskan oleh ayahnya,
yang menjodohkan dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang kemenakannya
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Mustopo, M. Habib;
Manusia dan budaya kumpulan esay; Usaha Nasonal, Surabaya, 1990.
MP. Suyadi, Drs; Ilmu
Budaya Dasar; Modul UT; PT Karunika, Jakarta, 1990.
Muhamad Kadir SH, Ilmu
Budaya Dasar; Fajar Agung, Jakarta, 1990.
Soekanto Sorjono;
sosiologi suatu pengantar; Rajawali Pers, Jakarta, 1990
Komentar
Posting Komentar