Manusia dan Kegelisahan



MANUSIA DAN KEGELISAHAN
*     KEGELISAHAN DAN SUMBER-SUMBERNYA
Pada prinsipnya manusia merupakan makhluk yang diarahkan oleh motivasi dan cita-citanya. Hampir semua tingkah laku manusia dapat dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat biologis mereka. Kegelisahan disini diartikan suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan dalam mengatasi rintangan tersebut.
Banyak orang berfikir bahwa kegelisahan merupakan keadaan yang tidak “diinginkan”. Tetapi para ahli jiwa berfikir bahwa kegelisahan merupakan kondisi hidup manusia, atau sebagai “kawan akrab” yang memberi stimulus kepada tingkah laku manusia. Kegelisahan yang tak terhindarkan disebabkan oleh kompleksitas manusia, lingkungan dimana ia tinggal,  dan keterbatasan fisik dan jiwanya.
Kegelisahan dan kompleksitas manusia
Motif-motif perbuatan yang mendorong dan mengarahkan tingkah laku tidak timbul dan dapat mencapai pemuasan dengan cara sederhana. Sebaliknya motif-motif itu terjadi dalam keadaan ruwet, bahkan kadang-kadang penuh kekacauan. Motif yang berbeda-beda bersaing satu sama lain dan pemuasan terhadap motif pertama akan disusul dengan datangnya motif yang lain.
Seorang suami bangun pagi dan ingin minum kopi susu, dan pada saat yang sama ia  ingin pergi kebelakang sambil merokok. Ia agak pusing sedikit karena habis bermain catur sampai larut malam, sehingga pada waktu pagi itu ketia ia mendengar anak-anaknya bertengkar ramai ia ingin membentaknya, tetapi pada saat yang sama ia ingin dilihat oleh anak-anaknya sebagai ayah yang baik yang tidak pernah marah. Pada pagi itu ia  jugan ingin tiba dikantornya tepat pada waktunya, sehinggan atasan langsung puas dengannya, tetapi ia juga ingin menyisihkan waktunya pagi yang sedikit dengan rileks untuk membaca surat kabar sambil mendengarkan burung kenari bernyanyi. Ia juga ingin duduk disamping istrinya sebentar untuk mendengarkan keluh-kesahnya sebagai ibu rumah tangga yang tidak mempunyai pembantu, tetapi ia juga ingin agar istrinya tidak berkeluh kesah berkepanjangan sebab hal ini membosankannya. Kopi hangat, merokok, surat kabar, anak-anak yang gaduh, istrinya yang selalu mengeluh dan gelisah saling timpal-menimpali. Motif lama dan baru saling desakan.
Kegelisahan dan kondisi lingkungan
Pemuasan yang menyeluruh pada suatu motif yang hamper tidak mungkin sebab tujuan motif itu hanya bisa dicapai menyeluruh jika sesuai dengan apa yang tersedia dilingkungan kita. Pada lingkungan tertentu makanan mungkin tak tersedia untuk memuaskan rasa lapar, karena orang itu tak mampu membelinya, atau kawan-kawan orang itu tidak memperhatikannya atau mengaguminya yang dapat digunakan untuk memuaskan keinginannya akan status, keakraban, cinta dan sebagainya.
Hal diatas itu mengajarkan kepada kita bahwa beberapa motif yang lebih penting dari lainnya karena cukup sulit untuk dicapai atau motif itu berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Dalam kehidupan kita perkara makan dan minum bukanlah perkara yang sulit karena makanan dan minuman cukup tersedia pada kita walau ala kadarnya. Jika anda perhatikan kawan-kawan anda dalam waktu 24 jam, maka hanya sedikit waktu saja yang mereka habiskan untuk makan dan minum. Waktu jaga mereka dihabiskan untuk mencapai tujuan yang lebih jauh dari hanya kebutuhan makan dan minum. Bagi mereka pencapaian nilai tinggi, status berhubungan dengan kawan, pacaran dan sebagainya. Lebih mewarnai kehidupan siswa perguruan tinggi dibandingkan dengan usaha pemenuhan makan dan minum, walaupun semua orang tau mereka itu dapat bekerja dan berkarya dengan makanan dan minuman. Dalam kondisi kehidupan sekarang ini hampir semua kebutuhan biologis kita (kecuali sex) dapat dipuaskan segera jika mereka muncul, tetapi motif sosial lebih sulit dipuaskan. Jika kondisi lingkungan berubah, kebutuhan biologis juga berrubah, dan seluruh pola tingkah laku manusia juga akan terpengaruh juga.
Kegelisahan dan ketidakmampuan penyesuaian bertindak
Alasan ketiga terjadinya kegelisahan yang tak terelakan ialah kenyataan bahwa pencapaian tujuan tergantung pada keefektifan dalam penyesuaian hasil hanya dapat dicapai jika seseorang mempunyai kebiasaan yang sesuai untuk memanipulasi lingkungan. Jika tidak demikian akan serupa dengan seseorang ingin menjadi dokter tetapi tidak lulus SMA PASPAL, ingin menjadi seorang Maradona tetapi mempunyai kaki bengkok. Beruntunglah binatang seperti burung dan lebah, misalnya mereka mempunyai alat yang terbangun dalam sistem syarafnya sehingga mereka tak perlu penyusaian diri. Burung mempunyai insting membuat sarang, lebah diberi insting untuk hidup berkelompok secara rukun. Pada manusia sangat sedikit sekali yang lahir dengan insting untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan. Manusia hanya berhasil jika ia mempergunakan reorganisasi pengalamannya dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungan.
Keadaan fisik
Keadaan fisik merupakan faktor yang utama sebagai kegelisahan manusia. Sejak bayi lahir ia selalu menghadapi kenyataan bahwa ia selalu terhalang keinginannya karena sebab-sebab fisik. Bayi tidak mempunyai koordinasi otot untuk mengatasi halangan fisik, alat pancaindera dan intelektualnya belum berkembang, bahkan ia dapat memperhitungkan jarak suatu obyek dan ia sendiri. Ia menjadi sangat tergantung pada orang lain. Karena masa ketidakberdayaan itu cukup lama, kegelisahan sudah merupakan kawan intim dari manusia sejak lahir. Walau gizi sebaik apapun yang diberikan padanya, ia akan tetap mengalami penundaan pemuasaan dirinya, dan ia harus mengetahui bahwa keinginan tidak selalu dapat dipuaskan atau didapat dengan segera. Seseorang yang pernah mendengar bayi menangis meminta air susu ataupun karena kesakitan akan tahu bahwa kegelisahan, kekhawatiran memegang peran dalam kehidupan bayi. Pengalaman yang didapat bayi dalam menghadapi kegelisahan, kekhawatiran dan ketakutan ini akan berpengaruh pada masa selanjutnya, baik pada level sadar maupun tidak sadar.
Lingkungan sosial
Sementara manusia dapat mengurangi sumber kegelisahan yang pertama, ia tidak dapat melakukan itu pada sebab yang kedua ini. Sumber kegelisahan manusia ikut berubah sebagaimana pembangunan teknologi dan ilmu manusia itu sendiri. Manusia satu dengan lainnya selalu tergantung, sehingga jika orang satu dengan lainnya tidak dapat saling memberi seperti yang diharapkan maka hal ini akan menjadi sumber kegelisahan. Manusia akan membutuhkan orang lain dalam hal status sosial, cinta kasih, rangsangan intelektual dan sebagainya.
Motif yang bertentangan
 Sumber kegelisahan yang paling rumit ialah pertentangan antara 2 motif atau lebih. Hakikat dari konflik antar motif ini bahwa seorang individu tak dapat mencapai tujuannya tanpa harus mengorbankan motif lain yang ia miliki. Kegelisahan ini merupakan kegelisahan yang sudah “Built in” karena individu itu kecenderungan bertindaknya saling bertentangan sendiri.
Konflik yang lebih sulit lagi ialah jika pemuasan terhadap salah satu motif malah menguatkan motif yang bertentangan. Kita akan melihat contoh sebagai berikut. Seorang gadis yang mempunyai motivasi kuat untuk menjadi seorang gadis yang sangat bermoral tetapi ia terlibat percintaan dengan pemuda yang kelihatannya kurang bertanggung jawab. Untuk waktu yang lama ia berusaha keras untuk tidak berhubungan lebih intim lagi dengan pemuda itu karena motivasi moralnya yang kuat, tetapi dengan demikian ia mengorbankan keinginannya untuk berhubungan lebih erat dengan lawan jenisnya. Jika ia ingin mengorbankan cita-citanya yang telah ia dapatkan dengan susah payah. Pertentangan motif seperti ini akan menimbulkan kegelisahan dalam jangka waktu yang lama. Begitu ia ingin menekan keinginannya yang satu, maka makin kuatlah kehendak untuk mempertahankan keinginan yang tertekan itu.
Dibawah ini akan diberikan ringkasan mengenai konflik-konflik yang terjadi pada manusia. Klasifikasi ini mula-mula dikemukakan oleh Kurt Lewin (1935). Menurut dia ada tiga tipe dasar konflik yaitu: Approach-approach. Avoidance-avoidance, dan approach avoidance.
Approach-approach conflict
Konflik ini terjadi bila individu menghadapi dua motif yang sangat menarik. Sebagai contoh seorang anak mempunyai uang Rp50,00 ia pergi ke toko untuk membeli permen, ia akan bingung memilih bermacam-macam permen yang semuanya menarik seleranya. Seorang yang lulus dari SMA ingin masuk fakultas kedokteran, dan ia diterima di dua universitas yang ternama maka ia akan menghadapi konflik ini.
Avoidance-avoidance conflict
Dalam konflik jenis ini individu dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak memberi kepuasan baginya. Ia ingin menghindari keduanya, tetapi ia tidak menghindari yang satu tanpa tidak menghadapi yang lain. Sebagai contoh seorang anak kecil menghadapi dua pilihan minum obat yang pahit jika tidak melakukannya ia dihukum oleh ibunya. Semua mahasiswa juga diharuskan memilih dua mata kuliah yang sama-sama tidak disukainya, tetapi ia harus memilih salah satu.
Approach avoidance conflict
Konflik jenis ini disebabkan oleh pilihan yang tersedia mengandung dua hal bertentangan dengan keinginannya, tetapi sekaligus menyenangkanya. Suatu contoh seorang gadis cantik menerima tawaran seorang pemuda untuk pergi pesta karena orang tuanya tidak ada waktu untuk mengantarkannya, padahal pesta itu diselenggarakan oleh kawan akrabnya. Tetapi sebenarnya ia tidak menyukai pemuda itu karena kurang tampan, dan tutur kata serta tingkah lakunya membosankannya.
*      MAKNA KEGELISAHAN
Kegelisahan artinya tidak tentram dihati,cemas, atau merasa selalu khawatir. Kegelisahan ini, apabila cukup lama hinggap pada manusia menyebabkan suatu gangguan penyakit bahkan akan menghilangkan kemampuan untuk bahagia. Kegelisahan dapat disebabkan oleh tragedy dunia modern sebagai akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis, atau persaingan dalam hidup, kegelisahan juga dapat dalam konteks budaya sebagai akibat adanya instink manusia berbudaya. Penyebab lain dapat juga sebagai akibat mempunyai kemampuan untuk membaca dunia dan mengetahui misteri kehidupan kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak, sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu merasa gelisah tanpa mengetahui kegelisahannya, ini berbeda dengan kegelisahan terapan, seperti orang tua yang sakit keras atu anak yang belum pulang sampai larut malam.
Alasan mendasar mengapa manusia gelisah ialah manusia memiliki hati dan perasaan. Menurut Sigmund Freud ada tiga macam perasaan cemas yaitu:
  1. Kecemasan objektif, yaitu kegelisahan yang mirip dengan kegelisahan terapan.
  2. Kecemasan neurotic atau syaraf, hal ini timbul akibat pengamatan bahaya dari naluri, contohnya dalam penyesuaian diri dengan lingkungan.
  3. Kecemasan moral, hal ini muncul dari emosi diri sendiri, yaitu seperti perasaan iri, dengki dan dendam.
Untuk mengatasi kegelisahan manusia dianjurkan untuk meningkatkan iman, taqwa dan amal sholeh. Mendekatkan diri bukan hanya melalui hibungan horizontal tetapi sesama manusia.
Tentang kecemasan ini Sigmund freud menjelaskan
  1. Kecemasan objektif, kecemasaan ini dapat diderita karena adanya bahaya dari luar yang mengancam dengan bahaya yang mengancam itu kegelisahan akan menghebat, hal ini dapat diatasi dengan mempunyai sikap tenang.
  2. Kecemasan neurotic, kecemasaan ini dibagi menjadi tiga macam
a.      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.hal ini timbul karena takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan idenya, sehingga menekan dan menguasai ego.
b.      Rasa takut irasional atau pobia, rasa takut ini kadang-kadang tanpa alasan dan hanya karena pandangan saja, kemudian dilanjutkan dengan khayalan yang kuat dapat menimbulkan rasa takut.
c.       Rasa takut lain karena rasa gugup, gagap, dan sebagainya.
  1. Kecemasan moral, rasa iri, benci, dengki biasanya dihubungkan dengan keadaan orang lain. Hal ini juga merupakan sebagian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat, sehingga sering alasan untuk hal tersebut kurang dapat dipahami orang lain.
Sebab-sebab orang gelisah
Pada dasarnya sebab orang gelisah karena hakikatnya orang takut kehilangan hak-haknya hal itu adalah akibat dari ancaman baik dari luar maupun dari dalam. Contoh bila ada suatu tanda banjir, maka tentunya akan gelisah.
Usaha-usaha mengatasi kegelisahan
Pertama-tama harus mulai dari diri sendiri yaitu kita harus bersikap tenang, dengan ketenangan ini kita dapat berfikir untuk mengatasi kesulitan. Selain itu kita harus pasrah dan berlindung pada kekuasaan tuhan.
*      MAKNA KETERASINGAN
Keterasingan berasal dari kata asing, keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan atau terpisah dari yang lain. Contoh oleh jaksa penuntut umum Tahir Bin Jarot dianggap keturunan penjahat, sekarang menjadi penjahat ia sangat berbahaya sehingga ia harus dibuang kenusa kambangan selama 7 tahun.
Sebab-sebab keterasingan
Pertama sikap atau sifat yang tidak dapat diterima, kedua karena perbuatannya, bila kita simpulkan kedua sikap keterasingan itu bersumber pada
  1. Perbuatan yang tidak dapat diterima, seperti mencuri atau sombong.
  2. Sikap rendah diri.
Sikap rendah diri menurut Alex Gunur, sikap yang kurang baik dengan menganggap atau merasa dirinya tidak berharga atau kurang mampu dihadapan orang lain.
  1. Keterasingan karena cacat fisik, hal ini karena rasa malu sehingga disingkirkan dari pergaulan yang ramai.
  2. Ketersingan karena sosial ekonomi, orang-orang yang lemah ekonominya, seringkali rendah diri, akibat orang-orang kaya sering membanggakan kekayaannya, sebagai contoh R.Mahmud beranggapan bahwa selain rendah martabatnya juga miskin oleh Karena itu ia menganggap rendah diri hanya sebagai penjual nanas.
  3. Keterasingan karena rendah pendidikan hal ini berakibat kurang dapat mengikuti jalan pikiran orang yang berpendidikan tinggi dan berpengalama, tetapi orang yang seperti itu masih lebih baik dari belaga pintar. Contoh akil merasa rendah pendidikannya ia tidak mau percakap-cakap dalam pertemuannya itu, apalagi banyak tamu-tamu yang mempergunakan bahasa asing, ia merasa takut meskipun pakaiannya tidak kalah dengan mereka.
  4. Keterasingan karena perbuatan, orang terpaksa hidup dalam keterasingan karena merasa malu, itu semua akibat dari perbuatannya yang tidak bisa diterima oleh masyarakat dan lingkungannya. Contoh selama ini tuan Adi terkenal dengan orang yang terhormat namun ada berita dikoran bahwaTuan Adi tersangkut masalah korupsi, dengan adanya berita itu ia tidak pernah keluar dan bergaul.
Usaha-usaha mengatasi keterasingan
  1. Untuk ketersaingan karena sikap sombong dapat diatasi dengan perlu kesadaran yang tinggi, lain halnya dengan yang rendah diri, untuk meningkatkan harga dirinya ia perlu banyak belajar dan bergaul
*      MAKNA KESEPIAN
Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lenggang, tidak ada orang, tidak ramai. Contoh setelah anak yang menikah itu berumah sendiri, ibu Hadi meras kesepian
Sebab terjadinya kesepian
Penyebabnya diantaranya frustasi, lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dan tidak mau diganggu. Contoh Pangeran Sidharta meninggakan istana, karena frustasi menyaksikan kontradiksi keadaan istana dengan keadaan diluar istana yang penuh penderitaan, hal ini karena mencari hakiki hidup.
Bila diperhatikan keterasingan dan kesepian serupa tapi tak sama, tetapi ada hubungan sebab akibat, hidup keterasingan yang akibatnya kesepian pada hakikatnya disebabkan oleh orang takut kehilangan hak-haknya. Orang yang frustasi bersikap rendah diri sengaja menjauhi pergaulan ramai, orang yang sombong kesepian akibat keterasingan karena dijauhi oleh teman-temannya.
Hidup kesepian akibat takut kehilangan nama baik
Nama baik merupakan harapan setiap orang walaupun sudah berhati-hati menjaganya mungkin orang masih juga berbuat salah sehingga cemar nama baiknya, hal ini terpaksa hidup mengasingkan diri, hal ini akibatnya kesepian. Contoh Marni karena mendapatkan kecelakaan ia mengasingkan diri dan tidak mau bergaul dengan kawan-kawannya sehingga akibatnya ia merasa kesepian.
*      MAKNA KETIDAKPASTIAN
Artinya tidak menentu atau apa yang dipikirkan tidak searah dan tujuannya tidak jelas
Sebab-sebab terjadinya ketidakpastian
Orang-orang yang pikirannya terganggu tidak dapat berpikir secara tenang, logis ataupun mengambil kesimpulan, ada beberapa sebab orang tidak dapat berpikir dengan pasti
  1. Obsessi yaitu adanya pikiran atau perasaan yang terus menerus. Contoh seorang kepala bagian suatu instansi karena kurang mampu bekerja selalu mempunyai pihak yang ingin menjatuhkannya.
  2. Phobia yaitu rasa ketakutan yang tak terkendalikan, contoh orang yang takut kepada tempat tinggi.
  3. Kompulsi yaitu adanya keraguan-keraguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan sehingga ada dorongan yang tanpa disadari untuk melakukan perbuatan yang serupa berulang kali. Contoh keinginan untuk mengambil barang orang lain padahal tidak bermanfaat baginya, dan jika ingin membeli dia mampu.
  4. Hysteria yaitu neurose jiwa yang diesbabkan oleh tindakan mental, kekecewaan atau pengalaman pahit yang menekan. Contoh Neneng adalah seorang gadis yang cukup manis, suatu hari ia melihat pacarnya berselingkuh rasa cemburu yang berkecambuk didalam hatinya, setibanya dirumah ia berteriak histeris.
  5. Delusi menunjukan pikiran yang tidak beres karena berdasarkan keyakinan palsu, delusi ini ada tiga macam yakni:
a.      Delusi persekusi, yaitu menganggap adanya keadaan yang jelek disekitarnya.
b.      Delusi keagungan, menganggap dirinya orang penting dan hebat.
c.       Delusi melancholis, yaitu merasa dirinya bersalah, hina dan dosa.
  1. Halusinasi yaitu khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera. Contoh Atang seorang peminum. Bila sedang marah makin hebat minumnya, setelah ia mabuk biasanya ia mengoceh atau berbicara tidak menentu.
  2. Keadaan emosi, sifatnya dapat apatis atau terlalu gembira, sikap ini juga dapat berupa kesedihan menekan gelisah suka mengeluh atau bahkan tidak bersemangat.
Untuk mengatasi pikiran yang kacau, perlu dicari penyebabnya andai kata telah diketahui masih sakit maka penderita harus pergi ke psikolog, untuk mengatasi kegelisahan biasanya menggunakan tindakan-tindakan sikap positif ynag berlaku umum, ini akan berwujud tindakan-tindakan yang sangat dianjurkan meliputi
  1. Hadapi dan rencanakan segala kemungkinan problema yang timbul sampai pada sejelek mungkin.
  2. Susunlah cara-cara menghadapinya beserta pemecahannya.
  3. Mendeteksi sebanyak mungkin tentang hal-hal yang menyebabkan kegelisahan.
  4. Hadapi dengan tabah.
  5. Jika mampu meskipun mungkin tidak dapat secara spontan hilangkanlah sebab-sebab kegelisahan yang ada.
  6. Ajaklah orang lain bekerja sama untuk mengatasinya.
Untuk mencapai ketentraman dan kedamaian maka gabungan berbagai pendekatan lebih membuka harapan untuk berhasil termasuk doa dan ibadah.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Mochtar Hadi, Ilmu Budaya Dasar, UNS, Surakarta, 1986.
  2. Jujun S. Suriasumantri, Ilmu Dalam Perspektif, Yayasan Obor Indonesia dan Leknas – LIPI, Gramedia, Jakarta, 1981.
  3. Amir Sisbiyanto, Drs., Manusia dan kegelisahan, IKIP Semarang Press, 1990.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Iklan : Torabika Cappuccino Choco Granule

Analisis Studi Kasus Berdasarkan SAP

Tata Cara Pendirian Koperasi dan Flowchart