manusia dan tanggung jawab serta pengorbanan



MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB SERTA PENGORBANAN

*    MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB
Pengertian yang kita peroleh sehari-hari untuk kata “Pertanggungjawaban” dari kata “Tanggung Jawab” yaitu beban psikis (kejiwaan) yang melandasi pelaksanaan kewajiban dari tugas tertentu. Kesanggupan seseorang terhadap suatu  tugas wajib atau kewajiban, akan berakibat suatu celaan atau menerima akibat tertentu jika tidak dilaksanakan. Apabila meninggalkan tugas wajib tersebut dapat diartikan melupakan kewajiban atau tak bertanggung jawab.
Sebagai contoh misalnya seorang guru sudah sanggup menerima tugas mengajar sebuah mata pelajaran dikelas, maka untuk itu ia akan menerima imbalannya. Kalau ia tidak melaksanakannya maka tanggung jawab moralnya dianggap rendah atau bahkan disebut tak punya tanggung jawab moral. Jadi dengan adanya kewajiban itu ia memiliki tanggung jawab karena ia melakukan tugas wajibnya.
Dalam agama islam ada tugas yang bersifat :
1.      Wajib (fardhu) artinya suatu tugas yang “harus” dilaksanakan atau tugas yang tidak dapat ditinggalkan kalau tidak dikerjakan akan menerima sanksi berupa “dosa” bahkan dapat dianggap meninggalkan perintah “Allah”.
2.      Sunnah artinya tugas atau perintah Allah yang bila dikerjakan akan mendapatkan pahala, sedangkan yang tidak dikerjakan tidak berdosa.
Biasanya dapat kita ketahui lahirnya kewajiban-kewajiban ini adalah karena adanya hubungan hidup manusia antara :
1.      Manusia dengan manusia lain
2.      Manusia dengan Tuhannya
Tanggung jawab yang diterima seseorang karena ia menerima kewajiban-kewajiban untuk mengabdikan dirinya kepada manusia/orang lain selain dirinya :
a.      Terhadap ibu-bapak, teman-teman kelompoknya atau terhadap istri dan anak-anaknya.
b.      Terhadap Negara yang dipimpin oleh para pemegang tampuk kepimpinan negaranya.

Disamping kewajiban sosial kemasyarakatan, keluarga dan ke Tuhanan ada pula  kewajiban yang datangnya dari dalam dirinya sendiri. Ini biasanya dikaitkan dengan nilai-nilai yang diterima dan diintegrasikan dalam dirinya, kemudian dijadikan harapan-harapan untuk dicapainya.
Telah kita ketahui bersama bahwa kebutuhan hidup manusia meliputi :
1.      Kebutuhan hidup jasmani
2.      Kebutuhan hidup kejiwaan dan rohani
3.      Kebutuhan hidup berteman atau sosial kemasyarakatan

Tanggung jawab terhadap keluarga (bagi mereka yang sudah berkeluarga) berarti ia harus menjalankan tugas kewajiban dalam menghidupi keluarganya: istri dan anak-anaknya meliputi kejiwaan dan kerohanian seperti :
a.      Mencari nafkah jasmani, yaitu makan, minum, pakaian.
b.      Nafkah batin bagi istri.
c.       Mencarikan pengetahuan atau pendidikan (pengetahuan umum, keagamaan, ketrampilan)
Di Amerika ada pendidikan 4 H :
a.      Hean (daya pikir)
b.      Heart (daya perasaan)
c.       Hand (daya ketrampilan motorik)
d.      Health (kesehatan jasmani)
Menurut Drijarkara S.J. mengenai manusia dan wajib ditekankan “wajib mencari arti ada dan hidup manusia, itulah salah satu dari wajib yang pokok dari manusia dalam abad atom”. Di katakana bahwa unsur-unsur wajib untuk mencari arti dan hidup itu meliputi :
1.      Manusia harus berani menghadapi pertanyaan-pertanyaan terdalam itu dengan sikap terbuka.
2.      Manusia harus berani mengadakan konfrontasi antara pandangan hidupnya dengan macam-macam soal dan pendapat baru yang timbul dalam macam-macam lapangan itu.
3.      Bila manusia merasa sudah mempunyai pegangan yang dapat dipertanggung jawabkan maka manusia harus berusaha membangun hidupnya sesuai dengan pandangannya itu.
Selanjutnya ditegaskan, bahwa manusia wajib menyadari pertanyaan tentang arti ada dan hidup ini, dengan sungguh-sungguh dan mencari jawabannya yang sebenarnya terutama kaum intelektual. Sebab hanya dengan dasar itulah manusia dapat membangun kesusilaan dan karena memiliki dan menjalankan kesusilaan inilah manusia itu dapat dianggap sebagai hidup manusia adanya.

*    MAKNA TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah lakunya atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jwab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Anda seorang mahasiswa, kewajiban anda adalah belajar. Bila anda belajar maka hal itu berarti anda telah memenuhi kewajiban anda. Berarti pula anda telah bertanggung jawab dengan kewajiban anda. . sudah tentu bagaimana kegiatan belajar anda, itulah kadar pertanggungjawaban anda. Bila pada ujian anda mendapatkan nilai C, atau B maka nilai itu adalah kadar pertanggungjawaban anda. Anda males belajar, dan anda sadar akan hal itu. Tetapi anda tetap tidak mau belajar dengan alasan capek, segan dan lain-lain. Padahal anda menghadapi ujian. Itu berarti bahwa anda tidak memenuhi kewajiban anda, berarti pula anda tidak bertanggung jawab.

A.     Tanggung jawab kepada diri sendiri
Sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dengan itu manusia berbuat. Dalam hal ini manusia tak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang disengaja maupun tidak.
Contohnya : Radi membaca sambil berjalan. Meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan, tetapi ia juga lengah dan terperosok kesebuah lubang. Kakinya terkilir. Ia menyesali dirinya sendiri akan kejadian itu. Ia harus beristirahat beberapa hari dirumah. Konsekuensi tinggal dirumah merupakan tanggung jawab sendiri atas kelengahannya.

B.      Tanggung jawab kepada keluarga
Masyarakat kecil adalah keluarga yang meliputi suami, istri, ayah, ibu, dan anak-anak, dan ada juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.
Contohnya : Penyelewengan Dr. Tono (Sukartono) kepada Yah, berarti tidak bertanggung jawab akan kewajibannya sebagai suami. Sebaliknya Tini, istri Tono yang kurang menghargai suaminya juga merupakan contoh tidak bertanggung jawab sebagai istri. (Belenggu- A. Pane)

C.      Tanggung jawab kepada masyarakat
Manusia adalah makhluk sosial. Manusia merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam berpikir, bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia terikat oleh masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat.
Contohnya : Tuti telah bertekad untuk berjuang meningkatkan derajat kaumnya dalam “Putri Sadar”, ia bertekad bahwa apapun yang terjadi atas dirinya tetap akan dipertanggungajawabkan “Tidak, tidak, saya tidak boleh mendurhaka demikian terhadap asas, tujuan dan pendirian saya sendiri. Malu saya melihat saya sendiri”. Apa boleh buat buat jalan yang sulit ini sudah saya pilih dari semula dan saya tidak boleh menyimpang lagi, meski kemana sekalipun dibawanya. (Layar Terkembang)

D.     Tanggung jawab kepada Negara
Bahwa tiap manusia, tiap individual adalah warga Negara suatu Negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.
Contohnya : Dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis, Guru isa yang terkenal dengan guru baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan Guru Isa ini harus pula dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu diketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

E.      Tanggung jawab kepada Tuhan
Manusia ada tidak dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan, manusia dapat mengembangkan diri sendiri dengan sarana-sarana pada dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuhnya dan alam sekitarnya.
Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman Tuhan. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun manusia menutupi perbuatan yang salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya, misalnya dengan hartanya, kekuasaannya, kekuatannya (ancaman), namun manusia tidak lepas dari tanggung jawab kepada Tuhan.

*    MAKNA PENGABDIAN
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas. Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila kita bekerja dari pagi sampai sore hari di beberapa tempat untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga kita, itu berarti mengabdi kepada keluarga karena kasih sayang kita kepada keluarga.

A.     Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini didasarkan atas cinta dan kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang tidak disertai pengabdian maka kasih sayang itu palsu atau semu.
Contohnya : Demi pengabdian kepada ayahnya, Siti Nurbaya mau dikawinkan dengan Datuk Maringgih, Karena ayahnya tidak mampu membayar hutang. Padahal ia telah mengikat janji dengan Syamsul Bahri. (Siti Nurbaya karangan Marah Rusli)

B.      Pengabdian kepada masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat, ia tak dapat hidup tanpa orang lain, karena tiap-tiap orang saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup dimasyarakat tidak mau memasyarakatkan diri atau selalu mengasingkan diri, maka apabila mempunyai kesulitan yang luar biasa, ia akan ditertawakan oleh masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadari dan menyerah kepada masyarakat lingkungannya.
Contohnya : Pengabdian diri kepada masyarakat ini dapat kita lihat dalam drama TVRI yang berjudul Tigor, Tigor ingin pulang setelah studinya selesai, karena ingin membangun daerahnya.

C.      Pengabdian kepada Negara
Manusia pada hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara. Karena itu seseorang wajib mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini biasanya diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Banyak contoh pengabdian kepada bangsa dan negara dalam kehidupan.
Contohnya : Dalam Roman sejarah Tambora karya Untung Tatang Santoni, Kawista memipin bangsanya mengusir Belanda dari daerahnya, Pulau Banda, karena perjanjian antara Belandadengan rakyat didaerahnya yang sangat merugikan rakyat. Mula-mula perlawanan itu akan dilakukan dengan jalan damai yaitu dengan jalan menculik Clara, kemenakan Van Speult dan sebagai gantinya Belanda harus meninggalkan pulau itu. Rupanya siasat itu terdengar oleh Belanda melalui mata-matanya, sehingga pertempuran hebat terjadi. Karena persenjataan Belanda lebih hebat dan lengkap, sedang penduduk hanya bersenjatakan golok, tombak dan bamboo runcing, kemenangan akhirnya berada dipihak belanda. Kawista dengan kawan-kawannya akhirnya tertangkap dan dibuang kesebuah pulau.

D.     Pengabdian kepada Tuhan
Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Contohnya : Dalam novel Lindungan Ka’bah, karya Hamka Hamid mengembara karena cintanya tak sampai. Dalam penegmbaraannya, Hamid sampai ke Mekkah dan bermukim disana. Setelah mendengar bahwa Zainab kekasihnya meninggal, Hamid yang dalam keadaan sakit pada saat selesai tawaf, minggal pula.

*    MAKNA KESADARAN
Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar artinya merasa, tahu atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya), keadaan ingat akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur) ingat, tahu dan mengerti. Misalnya rakyat telah sadar akan politik. Jadi kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan.
Seperti halnya Guru Isa yang mengambil barang-barang sekolah untuk dijual karena dorongan kebutuhan rumah tangga. Sebernernya ia berbuat itu dengan kesadaran bahwa hal tersebut salah tetapi tetap dilakukannya. (jalan tak ada ujung)

*    MAKNA PENGORBANAN
Pengorbanan berasal dari kata korban, artinya berikan secara ikhlas : harta benda, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi cintanya dengan sesuatu atau demi kesetiaan atau kebenaran.
Contohnya : Adi bekerja keras tanpa memperhitungkan lelah, karena bila tidak demikian kebutuhan rumah tangganya tidak tercukupi. Itu semua demi cintanya kepada keluarga. Bekerja keras itu pengorbanan.

A.     Pengorbanan kepada keluarga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Dasar hidup berkeluarga adalah kasih sayang. Kasih sayang memerlukan pengorbanan. Tanpa pengorbanan tidak ada kasih sayang dan cinta.
Contohnya : Siti Nurbaya sangat terpaksa mau dikawin Datuk Maringgih, seorang laki-laki yang sangat dibencinya, demi cintanya kepada ayahnya. (Dalam Siti Nurbaya)

B.      Pengorbanan kepada masyarakat
Manusia adalah makhluk sosial, karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan. Sebagai makhluk sosial, manusia merasa terikat dengan masyarakatnya. Karena itu, demi pengabdiannya kepada masyarakat ia tidak bebas dari pengorbanannya.
Contohnya : Dr. Tono aktif sebagai dokter yang baik. Begitu besar pengabdiannya kepada pasien sehingga istrinya merasa diperlakukan sebagai penunggu rumah dan penunggu telepon belaka. Konflik batin terjadi, ketegangan rumah tangga menjadi-jadi, sehingga di rumah Dr. Tono tidak betah, gelisah. Akibat pengabdiannya kepada masyarakat, rumah tangganya menjadi korban. (Belenggu Armyn Pane)

C.      Pengorbanan kepada negara
Semua orang pasti menjadi anggota atau warga dari suatu bangsa atau negara dan mempunyai kewajiban antara lain membela negara. Pembelaan itulah disebut pengorbanan.
Contohnya : Kumbakarno adalah seorang raksasa yang berjiwa ksatria. Ia menentang perintah kakaknya berada dipihak yang salah. Tetapi setelah kakaknya dan juga rajanya, Rahwana marah-marah dengan membangkitkan kenikmatan yang telah diberikannya, tetapi sebagai panglima perang dalam perang membela negara. Ia tahu, bahwa ia akan kalah dan mati. Tetapi demi cintanya kepada negara, ia korbankan jiwa raganya. (Dalam Ramayana)
D.     Pengorbanan kepada kebenaran
Ada peribahasa “berani karena benar, takut karena salah”. Demi kebenaran orang tidak takut menghadapi apapun. Perang kemerdekaan itu pada hakikatnya adalah perang untuk membela kebenaran. Menurut kodratnya manusia mempunyai hak hidup dan hak kemerdekaan hidup. Oleh karena itu, penjajahan diatas bumi bertentangan dengan kodrat alam. Demi membela kebenaran ini biasanya banyak korban berjatuhan.
Contohnya : Perang antara Rama melawan Rahwana, sebenernya adalah perang antarakebenaran melawan kejahatan, karena Rahwana menculik istri Rama, sinta (Dalam Ramayana)

E.      Pengorbanan kepada agama
Berkorban kepada agama berarti juga berkorban demi cintanya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini terjadi karena adanya manusia bukan dengan sendirinya, tetapi ada karena diciptakan oleh Tuhan. Agama adalah hakikatnya kebenaran.
Contohnya : Nabi Ibrahim rela mengorbankan anaknya dan menyembelih demi cintanya kepada Tuhan. Akhirnya anak itu digantikan dengan kambing oleh Tuhan.


DAFTAR PUSTAKA
1.      Suyadi. M.P., Drs., Buku Materi Pokok Ilmu Budaya Dasar, Universitas Terbuka, Jakarta, 1985.
2.      Hartono, Drs., dkk., Ilmu Budaya Dasar, CV. Pelangi, Surabaya, 1986.
3.      Samsurizal, Ilmu Budaya Dasar, Nur Cahaya, Yogyakarta, 1987.
4.      Mochtar Hadi, Ilmu Budaya Dasar, UNS, Surakarta, 1986.
5.      M. Munandar Soelaeman, Ilmu Budaya Dasar, Suatu Pengantar, PT. Eresco, Bandung, 1987.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Iklan : Torabika Cappuccino Choco Granule

Tata Cara Pendirian Koperasi dan Flowchart

Analisis Studi Kasus Berdasarkan SAP